Wednesday, August 28, 2013

Mendapat Dolar dari Upload File

Posted by Blogger Name. Category:


Mendapat Dolar dari Upload File


Disadari atau tidak, setiap kita pasti pernah mengunggah (upload) file ke internet. Bisa di facebook, twitter, blog, hingga web profesional. Disadari atau tidak, aktivitas upload itu tak jarang menyita waktu dan tak sadar waktu terbuang percuma. Sangat bahaya jika yang diupload hanya kesenangan sesaat apalagi untuk sekedar nampang atau narsis-narsisan.

Survey membuktikan, pengguna internet di indonesia mayoritas mendewakan fb, google masih jauh ratingnya. Logikanya, orang menggunakan google untuk browsing ilmu, analisi bisnis, optimasi web, pasang iklan, bahkan mencari penghasilan. Sementara jika fb-an, bisa ditebak kebanyakan hanya update status yang tak jarang statusnya tidak bermutu. Memang ada yang menggunakan fb untuk kegiatan produktif. Yang punya data untuk menyangkal pernyataan ini silakan saja.

Oleh karenanya mari gunakan aktivitas ngenet untuk hal-hal produktif, syukur menhasilkan uang. Ada banyak sekali jalannya dan salah satunya adalah mengunggah (upload) file dan digaji, pake dolar bo. Gak percaya?

Begini prosedurnya:

    Daftar saja di ziddu.com
    Setelah punya akun, kita bisa mengupload file. Sejauh ini tidak dibatasi.
    File-file yang diupload bisa dimonitor setiap saat, ditambah atau dikurangi.
    Setiap file yang didownload dihargai 0.01 dolar. Jangan minder dulu, memang perlu kesabaran dan kerja keras. Terbukti pemilik blog ini punya penghasilan bulanan dalam bilangan ribuan dolar. Ngiler gak?
    Kapan bisa diambil duitnya? Minimal 10 dolar penghasilan dolar kita sudah bisa ditarik via paypal.

Gimana caranya agar orang tertarik mendownload file-file tersebut? Buatlah blog/web profesional dan buatlah link ke ziddu. Contohnya di halaman download sinergipositif. Langkah berikutnya, lakukan optimasi agar pengunjung ramai dan otomatis peluang orang mendownload file tinggal dipelototin aja.
selamat berkarya!

0 comments:

Post a Comment

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Blog Archive